Senin, 03 November 2008

KONSEP TEKNOLOGI INFORMASI

Pengertian Umum
Konsep adalah Suatu model perencanaan tentang operasi dari suatu system,teknologi adalah ilmu yang mengenai metode-metode, doktrin-doktrin, atau strategi dalam menyelesaikan permasalahan pada sistem.Informasi adalah Data atau perangkat lunak/software yang menjadi sarana pada komunikasi suatu sistem.

Pendahuluan Tentang Pendekatan Sistem

Jika kita membuka kamus akan kita jumpai beberapa arti dari istilah “system”, antara lain:

(1) an assemblage or combination of things or parts forming a complex or

unitary whole;

(2) any assemblage or set of correlated members;

(3) an ordered and comprehensive assemblage of facts, principles, or doctrines in a particular field of knowledge or thought;

(4) a coordinated body of methods, or a complex scheme or plan of procedure;

(5) any formulated regular, or special method or plan of procedure;

dan masih ada beberapa arti di bidang biologi, geologi, kimia, astronomi, dan lainnya.

SISTEM

  • Media yang didukung oleh komponen-komponen yang saling terkait satu sama lain dan dibatasi oleh aturan tertentu guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
  • Sebuah sistem beroperasi dalam ruang dan waktu.

Contoh:

  1. Sistem Tata surya
  2. Sistem mikrokomputer
  3. Jaringan Telpon

BAGAIMANA MEMPELAJARI SISTEM?

  1. Mengambil data sampel dan melakukan uji coba.
  2. Mengangkat suatu permasalahan dari sistem, lalu membuat batasan terhadap pokok bahasan.
  3. Menyederhanakan pokok bahasan

Sistem adalah sekelompok elemen yang mempunyai karakteristik spesifik / mempunyai atribut yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Model adalah representasi dunia nyata (penggambaran permasalahan dunia nyata).

Permasalahan dunia nyata biasanya sangat komplek, sehingga diskripsi total tentang masalah tersebut, jika dipandang sebagai suatu sistem menjadi unmanageable (sulit dikelola).

Selain itu tidak semua faktor yang ada di dalam dunia nyata relevan terhadap masalah dan solusinya. Untuk itu diperlukan diskripsi parsial yang sesuai dengan sistem permasalahan yang bersangkutan.

Diskripsi parsial tersebut dikenal sebagai proses karakterisasi sistem.
Karakterisasi sistem seringkali dinamakan proses simplifikasi dan idealisasi.

Proses simplifikasi adalah proses penyederhanaan, dimana dilakukan pemilihan terhadap faktor-faktor yang relevan saja terhadap permasalahan, sehingga faktor-faktor tesebut yang dipertimbangkan dalam penyelesaian permasalahan.

Proses idealisasi adalah proses pengarahan permasalahan dunia nyata yang semula sangat komplek dan unmanageable menjadi kondisi yang lebih ideal untuk diselesaikan, sehingga model yang disusun menjadi tractable mathematics.

Langkah-langkah karakterisasi sistem adalah sebagai berikut :

a. Penetapan tujuan studi
Penetapan tujuan studi dari permasalahan yang ditinjau, dimana tujuan studi yang berbeda mempengaruhi langkah pencarian solusi dan solusi dari permasalahan

b. Penggambaran (diskripsi) permasalahan / sistem secara total
Diskripsi kondisi permasalahan nyata secara lengkap dan jelas, sehingga permasalahan yang terjadi sesungguhnya dapat dipahami

c. Penetapan faktor-faktor yang relevan terhadap permasalahan
Proses pemisahan antara faktor yang relevan terhadap permasalahan dan yang tidak relevan, sehingga hanya faktor yang relevan saja yang dipertimbangkan selanjutnya dalam penyelesaian masalah.

d. Gambaran hubungan kualitatif diantara faktor-faktor yang relevan
Penjelasan secara grafis hubungan antar faktor-faktor yang relevan terhadap permasalahan dan solusinya

e. Penentuan tingkat ketelitian
Terbagi menjadi :
diskripsi black box, artinya sistem dijelaskan hanya oleh variabel variabel, dimana melalui variabel tersebut sistem berinteraksi dengan lingkungannya
diskripsi white box, artinya sistem dijelaskan dengan lebih rinci, semua objek didalam sistem dan atributnya dijelaskan dengan detail (melalui variabel dan hubungan)

f. Pengklasifikasian sistem yang ditinjau
• sistem statik ><>Pada sistem statik waktu tidak mempunyai peran apa-apa, sehingga variabel-variabel dan hubungannya yang menggambarkan sistem adalah bebas waktu.
Pada sistem dinamik waktu memegang peranan penting dengan variabel dan hubungannya yang menggambarkan sistem (sistem berubah terhadap waktu).
• sistem deterministik ><>Pada sistem deterministik tidak terdapat fluktuasi random.
Pada sistem stokastik terdapat fluktuasi random dan probabilitasnya diketahui.

g. Tinjauan waktu
Terbagi menjadi :
• Sistem diskrit, artinya data dari sistem terpisah-pisah dalam satuan waktu tertentu.
• Sistem kontinyu, artinya proses yang berlangsung di dalam sistem terjadi terus menerus tidak terputus.

h. Penentuan variabel dan parameter sistem
• Variabel adalah atribut yang diperlukan untuk menjelaskan hubungan antar elemen sistem
• Parameter adalah atribut intrinsik (hakiki) dari elemen sistem

PEMODELAN
Suatu proses penyaringan dan penyeleksian terhadap berbagai data sehingga diperoleh:

  1. data atau komponen sistem yang dapat dimodelkan
  2. data atau komponen sistem yang kurang penting / tidak relevan, yang dapat diasumsikan mampu mendukung tujuan yang ingin dicapai.

MODEL

  • Representasi sistem yang disederhanakan (pada suatu ruang dan waktu) untuk meningkatkan pengertian terhadap sistem yang sebenarnya.
  • Tradeoff dari model sebagai penyederhanaan dari sistem nyata.

KLASIFIKASI MODEL

  1. Model Fisik
  2. Model Matematika:
    • Model Dinamis
    • Model Statis

METODE MODEL MATEMATIKA

  1. Metode Analitis
    Menggunakan teori matematika deduktif untuk menyelesaikan model.
  2. Metode Numerik:
    Menggunakan prosedur-prosedur komputasi untuk menyelesaikan persamaaan-persamaan dari suatu model.
    Lebih mudah

1. Filosofi

Suatu “sistem” dapat dipandang sebagai gugusan elemen-elemen yang saling berhubungan dan terorganisir ke arah suatu sasaran tertentu atau gugus sasaran. Dalam problem-problem interdisipliner yang kompleks, "pendekatan sistem" dapat menyediakan alat bantu bagi penyelesaian masalah dengan metode dan peralatan logis yang memungkinkannya untuk mengidentifikasikan komponen-komponen (subsistem) yang saling berinteraksi untuk mencapai beberapa sasaran tertentu. Pengetahuan-pengetahuan ini memungkinkan seseorang untuk mengambil pilihan-pilihan rasional di antara alternatif-alternatif yang tersedia dalam problem-problem yang kritis dan trade-off.

Tiga macam kondisi yang menjadi prasyarat agar supaya aplikasi pen-dekatan sistem dapat memberikan hasil yang memuaskan adalah:

(1). sasaran sistem didefinisikan secara jelas dan dapat dikenali, meskipun ka-dangkala tidak dapat dikuantifikasikan.

(2). proses pengambilan keputusan dalam sistem riil dilakukan dengan cara sentralisasi yang logis

(3). skala perencanaannya jangka panjang.

2. Prosedur

Pada hakekatnya pengembangan sistem merupakan suatu proses pengambilan keputusan dengan menggunakan fungsi-struktur, out­comes, evaluasi, dan keputusan.

Tahap-tahap pokok dalam pende­katan sistem ini adalah: (i) evaluasi kelayakan, (ii) pemodelan abstrak, (iii) disain implementasi, (iv) implementasi sistem, dan (v) operasi sistem.

Seperti yang lazim diikuti, prosedur dari proses tersebut diawali dengan gugus "kebutuhan" yang harus dipenuhi, menuju kepada suatu sistem operasional yang mampu memenuhi kebutuhan. Proses-proses tersebut diikuti dengan suatu evaluasi untuk menentukan apakah outcome dari suatu tahapan memuaskan atau tidak. Proses tersebut pada kenyataannya bersifat interak­tif.

3. Alat Bantu

Suatu alat bantu yang sangat penting ialah model abstrak yang perilaku esensialnya mencerminkan perilaku dunia nyata (realita) yang diwakilinya. Model digunakan dalam banyak cara, dalam mendisain dan mengelola sistem sebagai fungsi analisis. Analisis ini didefinisikan sebagai determinasi output model, dengan menggunakan input dan struktur model yang telah diketa­hui.

Suatu model matematik, terutama model komputer, dapat dengan cepat menganalisis dan menghitung output dari berbagai alternatif yang sangat penting dalam proses kreatif pengelolaan sistem dan disain sistem. Pada kenyataannya kebanyakan model abstrak ini mempunyai struktur internal yang terdiri atas simbol-simbol mate-matik yang harus dipahami arti dan maknanya. Suatu model disebut analitik apabila model tersebut mempun­yai penyelesaian umum pada berbagai kisaran input sistem dan nilai-nilai parameter sistem. Model simulasi merupakan model yang menghitung alur-waktu dari peubah-peubah model untuk seper­angkat tertentu input model dan nilai parameter model. Karena seringkali tidak mungkin untuk menye-lesaikan model analitik bagi sistem yang kompleks, maka model-model simulasi (yang lebih mudah diselesaikan) banyak digunakan dalam mengkaji dan menganalisis sistem dinamik yang kompleks.

4. Simulasi Sistem

Bagian yang sangat penting dalam analisis sistem adalah penggunaan komputer. Kemampuan komputasionalnya sangat memper­mudah dalam pengo-lahan sejumlah besar peubah dan interaksi- interaksinya. Simulasi komputer lazimnya berarti bahwa kita mem punyai suatu program komputer atau model-sistem lainnya dimana kita dapat mencoba berbagai disain sistem dan strategi pengelolaannya. Dengan menggunakan komputer, aplikasi simulasi menjadi sangat luas terutama oleh para menejer dan pengambil keputusan akhir. Teknik simulasi yang dikenal sebagai pencip­taan peubah random Montecarlo, banyak digunakan dalam bidang bisnis dan pertanian.

Dalam mengimplementasikan suatu model sistem pada komputer maka para pengguna mempunyai pilihan bahasa pemrograman seperti BASICS, Fortran, atau bahasa simulasi khusus.

5. Metodologi

Karena matematika telah dipilih sebagai suatu bahasa dasar, dan karena simulasi seringkali menjadi alat bantu kita, maka akan diperlukan tahap-tahapan proses untuk menjabarkan model grafis menjadi model matematika:

(1). Mengisolasikan komponen atau subsistem. Seringkali sub­sistem-subsistem atau komponen-komponen tersebut secara fisik berbeda dengan jelas.

(2). Menetapkan peubah-peubah input U(t) untuk setiap sub- sistem. Input stimuli ini akan menyebabkan perubahan perilaku subsistem. Termasuk di sini adalah input-input pengelolaan yang dapat digunakan untuk memperbaiki keragaan sistem yang sedang dikaji.

(3). Menetapkan peubah-peubah internal atau keubah-peubah kea­daan X(t). Pada dasarnya ini merupakan faktor-faktor dalam subsistem yang diperlukan untuk men-cerminkan sejarah masa lalu dari perilaku subsistem.

(4). Menetapkan peubah-peubah output Y(t). Kuantitas-kuantitas respon yang menghubungkan subsistem dengan subsistem lain yang merupakan ukuran penting dari keragaan sistem. Output atau respon seperti ini dapat berfungsi sebagai stimuli atau input bagi subsistem lain.

(5). Dengan cara observasi, eksperimen atau teori, menentukan hubungan matematika di antara U(t), X(t), dan Y(t). Dalam suatu model statis, hubungan-hubungan ini merupakan fungsi aljabar. Kalau melibatkan feno mena laju, penundaan atau simpanan, maka akan dihasilkan persamaan-persamaan diferensial atau integral, dan subsistem yang dinamik.

(6). Menjelaskan peubah-peubah input lingkungan eksogenous dalam bentuk matematika. Ini akan merupakan peubah-peubah stimulus bagi keseluruhan sistem yang sedang dimodel.

(7). Memperhitungkan interaksi-interaksi di antara subsis­tem-subsistem dengan metode agregasi seperti diagram kotak (block diagram), teori jaringan, dan grafik-grafik linear.

(8). Verifikasi model dengan serangkaian uji dan inspeksi. Hal ini biasanya melibatkan serangkaian revisi dan perbaikan model.

(9). Aplikasi model dalam problematik perencanaan atau pengelolaan dalam dunia nyata.

6. Pemodelan Sistem

Merekayasa struktur model merupakan fase yang paling sulit dalam pendekatan sistem terutama dalam problem-problem yang kompleks. Oleh karena itu disarankan untuk memulai dengan mengidentifikasikan sub-divisi yang besar dari suatu model dan menggabungkannya bersama dalam suatu pola diagramatik. Hal ini sangat membantu untuk mengetahui arus informasi secara keseluru­han melalui model.

7. Aplikasi Komputer

Kemajuan teknik-teknik penggunaan sistem penyimpanan logik yang diprogram pada "memori" komputer guna mmecahkan masalah secara otomatis, menyebabkan transformasi dari metode kuno pencarian pola (pattern seeking) dan pengujiannya, menjadi potensi analisis sistem yang mempunyai kemampuan jauh lebih besar. Hal ini didorong pula oleh kemampuan pada pengolahan data, serta kemampuannya untuk mengontrol peralatan yang lain seperti pada peralatan komunikasi. Komputer dalam seper-sekian detik mampu mensimulasi berbagai pekerjaan sehingga berdayaguna ganda. Dengan aplikasi berbagai teori serta model matematika, seorang analis dapat menduga serta menguji karakteristik sistem melalui simulasi komputer perhitungan matematis sebelum memben­tuk yang sebenarnya (actual).

Kecenderungan ke arah pandangan sistem secara menyeluruh (total system viewpoints) banyak menimbulkan akibat-akibat besar pada disain dan integrasi dari bermacam operasi di berbagai lapangan, sehingga pengaruh dari para analis sistem juga dilem­bagakan pada berbagai aplikasi . Reaksi yang cepat dan kemam­puan dari suatu komputer untuk mempertimbangkan beberapa interaksi sekaligus menyebabkan seorang analis mampu merancang pabrik yang akan beroperasi dengan kapasitas lebih dari 99% kapasitas teoritis. Komputer-komputer akan selalu membaca informasi dan bereaksi langsung, dan hal ini merupakan sebab mengapa pabrik tersebut dapat mencapai efisiensi tinggi.

8. Sistem dan Teori Menejemen

Permasalahan yang dihadapi oleh para eksekutif dan adminis­trator telah berubah dalam jenis maupun isinya. Akhir-akhir ini, pertanyaan untuk para menejer dan supervisor adalah seder­hana: "Dapatkah pekerjaan ini dilakukan?". Berbagai cara teknis untuk mencapai tujuan yang sangat bervariasi dengan bermacam derajat efektivitas dan efisiensinya sekarang ini telah terse­dia . Namun demikian, situasi yang sebaliknya juga sering dijumpai para menejer. Banyak sekali alternatif-alternatif yang harus dipertimbangkan, terlalu banyak kombinasi yang harus diseleksi, terlalu banyak penyimpangan-penyimpangan yang harus dicegah sehingga membingungkan para pengambil keputusan. Di lain pihak terlalu banyak hal-hal yang dapat menjadi kesalahan dengan adanya operasi yang kompleks serta harus dikelola. Pada saat ini, pertanyaan berubah menjadi "Apakah Pekerjaan ini perlu dilaksanakan?" , "Alternatif mana yang harus dipilih?" dan sebagainya.

Cara pengambilan keputusan tidak lagi dapat dilakukan secara intuisi dan tidak lagi hanya mengandalkan pada pengalaman masa lalu saja. Spektrum dari alternatif sangat luas dan pili­han-pilihan menjadi semakin banyak. Oleh karena itu timbullah pemikiran untuk mene-rapkan ilmu sistem pada menejemen, yang secara khas dapat di-deskripsikan sebagai pemikiran alternatif.

Lazimnya para analis sistem menelaah permasalahan yang kompleks dan rumit serta mensortir faktor-faktor yang penting. Mereka bertujuan untuk membantu para pengambil keputusan dengan memperlengkapi optimasi kuantitatif dari efektivitas serta biaya dari setiap alternatif yang dapat dipilih. Menghadapi pilihan yang semakin banyak, maka para menejer beralih pada teknik analisis untuk membantu mengambil keputusan.

Dengan alasan tersebut di atas, para menejer modern membu­tuhkan teori-teori jaringan kerja struktural dan filsafat beror­ganisasi agar dia dapat melaksanakan pekerjaannya, memformu­lasikan permasalahan yang ada dan memecahkannya dalam menghadapi bertambahnya ragam kondisi, aksi dan pilihan. Kunci persoalan adalah "keragaman" (variety), dalam hal ini tujuan analisis sistem adalah pengelolaan serta kontrol keragaman sebelum kera­gaman tersebut mengontrol dan mengelola para menejer.

Sebagai kesimpulannya, dalam mempelajari ilmu sistem, seseorang harus bersedia menelaah tidak hanya sejumlah karak­teristik sistem yang khas, teknik dan metodanya, namun juga meliputi hal-hal yang akan menjadi perhatian utamanya, suatu pertimbangan yang meluas dari kontrol pada tingkat yang lebih tinggi. Cakupan studi beragam dari studi inter-disiplin yang sederhana hingga pada permasalahan yang dihadapi oleh perancang Sistem Total.

HUBUNGAN SISTEM SIMULASI & PEMODELAN SISTEM

  1. Terciptanya pemodelan sistem dengan menggunakan simulasi komputer dan teknik-teknik matematis.
  2. Terbentuknya pengetahuan praktis tentang penerapan teknik-teknik simulasi untuk memodelkan, mensimulasikan dan mempelajari sistem-sistem yang kompleks.
  3. Terbentuknya teknik-teknik desain model simulasi, eksekusi model, dan analisa model.

SIMULASI

  • Program (software) komputer yang berfungsi untuk menirukan perilaku sistem nyata.
  • Manipulasi sebuah model sedemikian rupa sehingga model tersebut bekerja dalam ruang dan waktu

KAPAN PERLU SIMULASI?

  1. Ketika model sangat rumit dengan banyak variabel dan komponen yang saling berinteraksi.
  2. Ketika hubungan antar variabel tidak linear
  3. Ketika model memiliki variate acak
  4. Ketika output dari model akan divisualisasikan sebagai animasi komputer 3D.

CONTOH SIMULASI

  1. Simulasi terbang
  2. Simulasi sistem ekonomi makro
  3. Simulasi sistem perbankan
  4. Simulasi antrian layanan bank
  5. Simulasi game strategi pemasaran
  6. Simulasi perang
  7. Simulasi mobil
  8. Simulasi tata kota

TUJUAN SIMULASI & PEMODELAN

  • Untuk mempelajari “behaviour sistem
  • Mengembangkan pengertian mengenai interaksi bagian-bagian dari sebuah sistem, dan pengertian mengenai sistem secara keseluruhan.
  • Untuk pelatihan / training
  • Untuk hiburan / permainan (game)

TAHAPAN SIMULASI & PEMODELAN

  1. Memahami sistem yang akan disimulasikan
  2. Mengembangkan model matematika dari sistem
  3. Mengembangkan model matematika untuk simulasi
  4. Membuat prgram (software) komputer
  5. Menguji, memverifikasi, dan memvalidasi keluaran komputer
  6. Mengeksekusi program simulasi untuk tujuan tertentu


KLASIFIKASI MODEL

Berdasarkan data yang diperoleh:

  • Model Fisik:
    Data diperoleh dengan pengukuran, contoh: jarak dengan beban dan kecepatan tertentu.
  • Model Matematika:
    Simbol dan persamaan matematika digunakan untuk menggambarkan sistem.
    Atribut sistem dipresentasikan oleh variabel.

MODEL MATEMATIKA
Pembagian Model Matematika:

  • Model dinamis:
    Sangat dipengaruhi oleh perubahan waktu.
  • Model statis:
    Menunjukkan perilaku sistem secara spesifik pada kondisi tertentu saja.

KARAKTERISTIK MODEL MATEMATIKA

  • Tujuan:
    1. Optimisasi
    2. Deskripsi
  • Metode Analisis
    1. Analitis
    2. Numerik
  • Perlakuan terhadap bilangan acak
    1. Deterministik
    2. Probablistik
  • Pengembangan aplikasi secara umum

METODE ANALISIS MODEL MATEMATIKA

  • Metode Analitis
    Menggunakan teori matematika deduktif untuk menyelesaikan model.
  • Metode Numerik:
    Menggunakan prosedur-prosedur komputasi untuk menyelesaikan persamaaan-persamaan dari suatu model.
    Lebih mudah (hanya memanfaatkan data dengan menggunakan metode simulasi)

MODEL SIMULASI

  • Dapat dipadukan dengan model numerik untuk menganalisa sistem yang lebih kompleks.
  • Didukung data yang berhubungan langsung dengan angka acak, dengan tipe data probabilistik.
  • Mudah beradaptasi dan mudah digunakan untuk berbagai masalah.

SISTEM BERDASARKAN PERILAKU VARIABEL

  • Discrete system:
    Variabel-variabelnya berubah hanya pada sejumlah keadaan tertentu dan dapat dihitung pada saat tertentu.
  • Continous system:
    Variabel-variabelnya berubah secara terus-menerus dan dipengaruhi oleh waktu

SIMULASI

  1. Program (software) komputer yang berfungsi untuk menirukan perilaku sistem nyata.
  2. Manipulasi sebuah model sedemikian rupa sehingga model tersebut bekerja dalam ruang dan waktu